Jasa Rias Pengantin Magelang

"Anda Ingin Menikah Tetapi Bingung Untuk Memilih Jasa Rias Pengantin yang Tepat?"

Tidak Perlu Khawatir, Anda Bisa Memilih Sanggar Rias Pengantin

 "Nuansa Ayu"

Menikah adalah salah satu momen berharga yang berharga dalam hidup. Oleh karena itu tampil cantik dalam acara pernikahan merupakan salah satu hal terutama oleh mempelai wanita karena akan menjadi pusat perhatian dalam acara pernikahan tersebut.

Rias Pengantin "Nuansa Ayu" adalah jasa rias pengantin yang berlokasi di Magelang. Nuansa Ayu bisa menjadi pilihan utama Anda calon mempelai untuk menangani tata rias di hari istimewa Anda sehingga Anda bisa tampil dengan cantik dan anggun.

Visi Nuansa Ayu Adalah Memberikan yang Terbaik Untuk Momen Bahagia Anda. Perias kami sudah bersertifikat dan berpengalaman lebih dari 10 tahun menangani rias pengantin dan selalu mengikuti perkembangan trend tata rias pernikahan modern serta mengikuti "pakem" tata rias tradisional Jawa. 

Testimoni Klien Rias Pengantin Nuansa Ayu :

Ulfa : "riasannya bagus dan semua orang bilang ak cantik. terimakasih Sanggar Nuansa Ayu".

Ancha : "Seneng banget dapat rias pengantin syar'i. Bisa tampil cantik walaupun pakai kerudung besar. Orang-orang sampai pangling sama ak".

Nugraha : "Thanks Sanggar Nuansa Ayu, cocok dengan yang saya, gaya yang simpel tapi elegan".

Berikut ini adalah hasil karya dari Perias kami :

Kenapa Memilih Sanggar Rias Pengantin "Nuansa Ayu" ?

1. Terjangkau

2. Riasan Bagus dan Halus

3. Profesional

4. Berpengalaman Lebih Dari 10 Tahun

5. Tim Make Up Banyak
6. Tersedia Banyak Gaun Pengantin Istimewa

Rias Pengantin "Nuansa Ayu" Menyediakan :

1. Rias Pengantin Solo Putri

2. Rias Pengantin Jogja Paes Ageng

3. Rias Pengantin Muslim

4. Rias Wisuda

5. Rias Pre Wedding

6. Rias Domas/Orang Tua

7. Rias Upacara Siraman

8. Dekorasi Pelaminan
9. Dll.

Daftar Harga Bisa Anda Klik Link Di Bawah Ini !

Catatan : harga fleksibel sesuai anggaran yang anda persiapkan

HUBUNGI KAMI SEKARANG JUGA !

Jasa Rias Pengantin Terbaik Magelang, Borobudur, Muntilan, Salam, Yogyakarta

Tahapan Pernikahan Adat Kutai Bagian 9

Upacara Naik Mentuha ( Ceremony of Seing The Parents in Law ) 

Ke-2 mempelai diantar ketempat ortu & dinamakan bersama upacara mencuci kaki di atas coek batu tebal, memotong daun nipah di gagang tembok pusaka & menarik ketikai lepas.

Makna upacara naik mentuha : 

1.Rasa Taat & sayang pada ortu pun mohon dua restu. 
2.Yang Merupakan tanda ke-2 mempelai telah siap melepaskan diri buat mengarungi bahtera kehidupan. 
3.Rasa syukur seluruh pihak bahwa hajat utk melakukan perkawinan telah selesai. 

Pada hakekatnya satu buah upacara pernikahan itu cuma biasa saja, & terhadap kebanyakan kebiasaan upacara pernikahan yg dilaksanakan oleh penduduk setempat lewat satu buah prosesi (tahapan-tahapan), beserta kelengkapan-kelengkapan upacara. Bentuk-bentuk pernikahan, prosesi & kelengkapan-kelengkapan itu adadikarenakan memiliki tujuan atau makna tersendiri. Yang Merupakan sample, pernikahan yg ada di Kutai memiliki sekian banyak macam-macam upacara pernikahan juga sebagai sebuah variasi, baik sbg akibat maupun lantaran kondisi yg bersangkutan. Dapat tapi prosesi upacara pernikahan di Kutaitelah tidak sedikit mengalami perubahan dengan cara perlahan-lahan, ini diakibatkan oleh satu buah variasi, baik juga sebagai akibat maupun sebab kondisi yg bersangkutan. 
Bersama adanya perubahan sebuah budaya & tradisi upacara pernikahan, di antaranya terhadap prosesi pelamaran yg tetap kental bakal nilai-nilai rutinitas istiadat,sekarang ini program pelamaran hanyalah suatu formalitas yang merupakan pengukuhan, & masihlah ada sekian banyak etika upacara pernikahan yg mengalami perubahan.

Tahapan Pernikahan Adat Kutai Bagian 4

Upacara di atas GETA ke-2 mempelai duduk bersila berhadap – hadapan, saling menungkar kembang genggam, saling menyuapi lempit sirih, selanjutnya dikurung dalam kain dijahit kainnya, besaong lilin & berkompetisi berdiri. Maknanya dari padanya merupakan menggambarkan periode bergurau, saling menerima & berikan, menakar kesabaran & keuletan pula menempa satu ikatan kerukunan yg setia & sekata. 

Sesudah Ke-2 penganten bersanding, dilaksanakan upacara menghitung duit sumahan antara tetuha ke-2 mempelai, bersama begitu mempelai sudah memenuhi persyaratan perkawinan & mempunyai wewenang dengan cara tradisi buat mempersunting mempelai perempuan idamannya. 

Seterusnya dimeriahkan dgn pembacaan “ Tersul “ merupakan syiar saling menguji diantara ke-2 mempelai. 

Tahapan Pernikahan Adat Kutai Bagian 3

Upacara Naik Pengantin ( Wedding Ceremony ) 

Upacara naik pengantin ialah puncak program rutinitas perkawinan Kutai yg terdiri dari: 

Mengarak penganten laki laki yg diiringi oleh para penggapit, pembawa sumahan, & astakon pun diramaikan oleh barisan rebana / hadrah menuju ketempat penganten perempuan.

Hingga ditempat kediaman penganten perempuan mengucapkan : “ Shalawat Nabi “ dihamburi beras kuning juga sebagai rasa syukur menerima kehadiran penganten laki laki. 

“ Lawa Cinde “ & “ Lawa Bokor “ yakni ujian & persyaratan yg mesti dilewati oleh penganten laki-laki utk hingga kepelaminan, di mana penganten perempuan sudah duduk menanti kedatangannya.

Pelaminan dinamakan “ Geta “ atau petiduran yg dipenuhi ornamen & hiasan, memiliki arti tersendiri juga sebagai pelambang kesejahteraan hidup berumah tangga, ialah:

-Juga Sebagai I’tibar mahligai jalinan dua insani yg bakal menghasilkan  keturunan yg mulia / bermanfaat.
-Sbg sumber aspirasi dalam kehidupan yg bakal menopang kebahagian lahir & batin dalam kehidupan yg bakal menolong kebahagian lahir & batin.

Tahapan Pernikahan Adat Kutai Bagian 2

Upacara Mendi – Mendi 

Mempelai disiram atau dimandikan dgn air bunga & mayang bagi mempelai waita dilaksanakan oleh para perempuan sesepuh keluarga & utk mempelai cowok oleh para laki laki sesepuh keluarga.

Upacara Bealis 

Sesudah besiram / mendi – mendi, mempelai berpakaian menurut tradisi tradisional & didudukan di atas tilam (kasur) kesturi dgn segala kelengkapan utk upacara bealis. “ Masyarakat “ disediakan jumlahnya orang yg dapat mealis mempelai perempuan dilaksanakan dengan cara bergilir oleh para perempuan sesepuh keluarga, sebaliknya utkmempelai laki laki oleh para cowok sesepuh keluarga. Kening mempelai dialis juga sebagai syarat atau formalitas saja, seterusnya disuapi gula merah & kelapa juga dikasih minum air. Sesudah ditepung tawari, sehingga mempelai dihamburi beras kuning. 

Makna Upacara Mendi – Mendi ( Besiram ) & Bealis:

-Untuk mendapat barokah dari orang lanjut usia & mendapati “ Lemak Manis “ kehidupan berkeluarga dikemudian hari.

-Memperindah & mempercantik diri dalam memasuki jenjang perkawinan.

Tahapan Pernikahan Adat Kutai Bagian 1

 UPACARA BEPACAR 

Pacar merupakan terbuat dari bahan daun doi yg ditumbuk halus & dikasih wujud bundar seperti kelereng seterusnya dgn satu buah upacara diletakan keujung jari telunjuk & jari manis masing – masing mempelai, setelah itu( sekitar 6 jam ) apabila pacar dilepas bakal meninggalkan bekas warna merah, pembuatan upacara bepacar juga sebagai berikut:

Doi dari mempelai laki-laki ataupun perempuan ditempatkan dalam wadah tradisional selanjutnya dipertukarkan & diarak ketempat mempelai masing – masing ygdiramalkan dgn barisan rebana / hadrah.

Ke-2 mempelai ditempatkan dikediaman masing – masing didudukan di atas dtilam kesturi bersama segala kelengkapan kebiasaan yang lain. Sementara pembacaan berjanji dilangsungkan, upacara bepacar tersebut dilakukan oleh sesepuh dari keluarga dengan cara bergilir lima atau tujuh orang. 
Makna Upacara rutinitas Bepacar yakni: 

Yang Merupakan kelengkapan hiasan buat naik pengantin perkawinan. 
Yang Merupakan Syi’ar terhadap penduduk sekitarnya, tanda ke-2 mempelai yaitu pasangan pengantin baru.

Umumnya upacara ini dilangsungkan berturut – turur tiga / lima tengah malam atau satu tengah malam saja.